Senin, 21 November 2016

Besaran Pokok dan Besaran Turunan beserta Satuannya

Pengertian besaran dalam fisika
Di dalam fisika besaran dirtikan sebagai sesuatu yang dapat diukur atau dihitung dan mempunyai nilai (besar) yang dinyatakan dengan angka dan satuan. Contoh besaran  : massa, kecepatan, panjang.

Pengertian satuan dalam fisika
Di dalam fisika satuan diartikan sebagai suatu pembanding di dalam kegiatan pengukuran suatu besaran.

Jenis-jenis satuan
a. Satuan baku : merupakan suatu pembanding yang memberikan hasil yang sama apabila dilakukan oleh beberapa orang. Contoh satuan baku : m, cm, kg, gram, dll.
b. Satuan tidak baku : merupakan suatu pembanding yang akan memberikan haasil berbeda apabila dilakukan oleh beberapa orang. Contoh : jangkal, hasta, kaki, yard
Misalnya Tina dan Tino mengukur panjang buku yang sama menggunakan penggaris dan jengkal tangan masing-masing. Tina dan menyatakan jika panjang buku 20 cm dan 1.5 jengkal tangannya, sedangkan Tino menyatakan panjang buku 20 cm dan 1.25 jengkal tangannya. Jengkal tangan memberikan hasil yang berbeda jika pengukuran dilakukan oleh orang yang berbeda.

Satuan internasional (SI) merupakan satuan yang telah disepakati secara Internasional dan digunakan oleh berbagai negara.
Syarat SI :
a. Bersifat Internasional sehingga dapat digunakan oleh berbagai negara
b. Mudah ditiru
c. Bersifat tetap
Satuan Internasional meliputi meter sebagai satuan panjang, kilogram sebagai satuan massa dan sekon sebagai satuan waktu sehingga satuan SI juga disebut satuan MKS (m.kg,s).

Jenis-jenis besaran
Besaran-besaran di dalam fisika, dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu :
a. Berdasarkan nilai dan arahnya besaran dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Besaran skalar
Besaran skalar adalah besaran yang hanya mempunyai nilai (besar) saja dan tidak mempunyai arah. Contoh besaran skalar : massa, waktu, suhu, luas,volume
2.
Besaran vektor
Besaran vektor adalah besaran yang mempunyai nilai dan mempunyai arah. Sesuai kesepakatan apabila besaran vektor tersebut arahnya ke kiri dan ke bawah maka besaran tersebut bernilai negatif (-) sedangkan apabila besaran vektor tersebut arahnya ke kanan dan ke atas maka besaran tersebut bernilai positif (+)
Contoh besaran vektor : kecepatan, percepatan, gaya.

b. Berdasarkan satuannya besaran dibedakan menjadi 2 janis, yaitu :
1. Besaran pokok
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan atau didefinisikan terlebih dahulu. Ada 7 besaran pokok di dalam fisika. Besaran pokok beserta satuannya seperti yang ditunjukkan pada tabel di bawah ini.

2. Besaran turunan
Besaran turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari satuan besaran pokok. Contoh besaran turunan beserta satuannya seperti yang ditunjukkan pada tabel di bawah ini 

Kecepatan diturunkan dari besaran panjang dan waktu. Yaitu panjang lintasan yang ditempuh dalam selang waktu tertentu, sehingga satuan kecepatan m/s.
Demikianlah sekilas tentang besaran dan satuannya, semoga bermanfaat.

Pengertian, Fungsi, dan Macam - macam Sendi

Assalamualaikum Sahabat
Selamat datang di softilmu, blog sederhana yang berbagi pengetahuan dengan penuh keikhlasan. Kali ini saya akan berbagi sedikit tentang Sendi, beberapa topik utama yang akan kami bahas adalah Pengertian dan Fungsi Sendi, Jumlah Sendi dalam Tubuh Manusia, Komponen Pembentuk Sendi, Macam-Macam sendi , dan Proses Singkat terjadinya Gerakan. Langsung saja ya..

A. PENGERTIAN DAN FUNGSI SENDI
Sendi adalah Suatu struktus khusus seperti ruangan yang berfungsi sebagai penghubung antartulang agar tulang dapat bergerak. Hubungan dua tulang tersebut dikenal dengan artikulasi. Fungsi utama sendi adalah untuk memberikan fleksibilitas dan pergerakan pada tempatnya, juga sebagai poros anggota gerak. Ada beberapa sendi dalam tubuh yang hanya memberikan sedikit pergerakan, namun tetap saja sangat berfungsi untuk memberikan kestabilan pada tubuh kita.

B. JUMLAH SENDI DALAM TUBUH MANUSIA
Jumlah sendi dalam tubuh manusia yaitu 360 keseluruhannya, seperti yang telah disabdakan Rasulullah SAW dalam Hadist Riwayat Muslim no.1675. Sesuai dengan hadist tersebut, Dr. Hamid Ahmad Hamid menyebutkan dalam bukunya yang berjudul Rihlah Al-Imam fi Jism Al-Insan secara rinci jumlah sendi tersebut, yaitu :
Tulang Belakang memiliki 147 sendi :
  • 25 Sendi antartulang belakang
  • 72 Sendi Antara tulang belakang dan tulang rusuk
  • 50 sendi antara tulang belakang pada jalan makanan samping
Tulang Dada Memiliki 24 sendi :
  • 2 Sendi antara tulang dada dan rongga dada
  • 18 Sendi antara tulang dada dan kepala
  • 2 Sendi antara tulang selangka dan belikat
  • 2 sendi antara belikat dan tulang batang dada
Bagian Atas Tubuh memiliki 86 Sendi :
  • 2 Sendi antara tulang bahu
  • 6 sendi antara tulang siku
  • 8 sendi antara tulang pergelangan tangan
  • 70 sendi antara tulang-tulang tangan
Bagian Bawah Tubuh memiliki 92 Sendi :
  • 2 sendi tulang paha
  • 6 sendi antara tulang-tulang dua lutut
  • 6 sendi antara pergelangan kaki
  • 74 sendi antara tulang-tulang telapak kaki
  • 4 sendi antara tulang lutut
Daerah sekitar perut, memiliki 11 sendi :

  • 4 Sendi antara tulang ekor
  • 6 Sendi antara tulang pinggul
  • 1 sendi antara sambungan tulang kemaluan
C. KOMPONEN PEMBENTUK SENDI

  • Ligamen, berfungsi untuk menghubungkan bagian luar ujung tulang agar menyatu dengan sendi, dan menjaga agar tidak terjadinya perubahan lokasi sendi dan tulang ketika bergerak.
  • Kapsul Sendi, berfungsi untuk menghubungkan dua tulang pada sendi tersebut, merupakan bagian berserabut yang melapisi sendi dan memiliki rongga di dalamnya.
  • Tulang Rawan Hialin, yaitu bagian yang melapisi kedua ujung tulang, berfungsi untuk menjaga tulang dari benturan atau gesekan saat terjadinya pergerakan.
  • Cairan Sinovial, yaitu cairan pelumas pada ruang sendi.
D. MACAM-MACAM SENDI :
Berdasarkan Sifat Pergerakannya :
  • Sinartosis (Sendi Mati), yaitu persendian yang tidak dapat digerakkan, biasanya tulang-tulang pada persendian Sinartosis dipersatukan oleh serabut jaringan ikat atau tulang rawan hialin. Contohnya sendi antar tulang tengkorak.
  • Amfiartrosis (Sendi Kaku), yaitu persendian yang hanya memungkinkan terjadinya sedikit gerakan (sendi gerakan terbatas). Contohnya sendi antar tulang rusuk.
  • Diartosis (Sendi Gerak), yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan ke satu arah,  dua arah, maupun ke segala arah. Contohnya adalah sendi pada lutut (satu arah), ruas telapak tangan (dua arah), sendi bahu (ke segala arah)

Artikel Penunjang : Sistem Rangka Tubuh Manusia
Berdasarkan Arah Pergerakannya :
  • Sendi Engsel, yaitu sendi yang memungkinkan terjadinya gerakan hanya pada satu arah saja, sendi engsel biasanya hanya dapat ditekuk atau diluruskan. Contohnya pada tulang lutut dan siku.
  • Sendi Pelana, yaitu sendi yang memungkinkan terjadinya gerakan pada dua arah.Contohnya adalah ruas telapak tangan.
  • Sendi Peluru, yaitu sendi yang memungkinkan terjadinya gerakan ke segala arah, contohnya adalah sendi pada tulang paha dan bahu.
  • Sendi Putar, yaitu sendi yang memungkinkan terjadinya gerakan salah satu tulang yang berputar terhadap tulang lainnya. Contohnya adalah sendi pada tulang atlas.

Berdasarkan Strukturnya :
  • Sendi Fibrosa, yaitu sendi yang tidak memiliki tulang rawan, satu tulang dengan tulang lainnya dihubungkan dengan jaringan ikat fibrosa. Sehingga banyak dijumpai tidak dapat digerakkan. Contohnya pada sutura tulang tengkorak.
  • Sendi Kartilago, yaitu sendi yang ujung ujung tulangnya dihubungkan oleh kartilago, dan disokong oleh ligamen. Sendi Kartilago dikelompokkan lagi menjadi 2, yaitu :
  1. Sinkondrosis, merupakan sendi yang seluruh persendiannya diliputi oleh tulang rawan. Contohnya Sendi-sendi Kostokondral.
  2. Simfisis, merupakan sendi yang tulang-tulangnya memilii hubungan fibrokartilago dan selapis tulang rawan hialin yang menyelimuti permukaan sendi. Contonya bagian simfisis pubis.
  • Sendi Sinovial, yaitu sendi yang memiliki ruang antar sendi sehingga memungkinkan terjadi banyak gerakan, ujung-ujung tulangnya dilapisi oleh tulang rawah hilain yang tipis untuk menjaga benturan dan gesekan antartulang. Contohnya sadalah pada lutut.

E. PROSES SINGKAT TERJADINYA GERAKAN
Otot,tulang, dan sendi bekerja sama dalam proses kita bergerak. Seperti yang telah kita pelajari bahwa otot terlekat pada tulang, dan otot dapat berkontraksi (tertarik), nah otot ini akan melekat pada sisi-sisi sendi dalam tubuh kita, jadi saat terjadi gerakan,otot pada sisi tertentu pada sendi menyesuaikan perintah yang kita berikan untuk menggerakkan tulang sehingga kita bisa bergerak. Untuk menyesuaikan gerakan yang kita inginkan otot akan berkontraksi dan sendi akan membantu menggerakkan tulang.   
DAFTAR PUSTAKA :
An-Nazar, Zaglul. 2006. Pembuktian Sains dalam Sunnah (Buku 2). Jakarta : Amzah.
Suratun, dkk. 2008. Klien Gangguan Sistem Muskuloskeletal. Jakarta : EGC.
Davies, Kim. 2007. Buku Pintar Nyeri Tulang dan Otot. Jakarta : Erlangga.
Wahono, dkk. Siap Menghadapi UN SD 2006. Grasindo
Islampos.com
Nah itulah pembahasan kami kali ini tentang “Sendi”, mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi sahabat semua. Mungkin ada yang masih bingung tentang topik pembahasan kali ini? Silahkan diisikan hal yang belum dimengerti pada kolom komentar, kami akan berusaha merespon secepatnya. Terimakasih telah berkunjung sahabat, Sering-sering mampir di softilmu ya J
sumber : http://www.softilmu.com/2015/01/Pengertian-Fungsi-Macam-Jenis-Komponen-Sendi-Adalah.html

Senin, 14 November 2016

Pengertian dan Macam-macam simbiosis serta contohnya

PENGERTIAN SIMBIOSIS
           Simbiosis berasal dari bahasa Yunani sym yang berarti “dengan” dan biosis yang berarti “kehidupan”. Jadi, simbiosis diartikan “hidup bersama”. Simbiosis merupakan istilah untuk menunjukkan adanya interaksi antara dua organisme yang hidup berdampingan. Ada beberapa bentuk simbiosis, yakni simbiosis mutualisme, komensalisme, amensalisme, dan parasitisme.

1. Simbiosis Parasitisme adalah di mana pihak yang satu mendapat keuntungan dan merugikan pihak lainnya. Contoh:


a. Tanaman benalu dengan inangnya



Benalu termasuk tumbuhann biji dan berdaun hijau. Akar benalu itu tidak sempurna sehingga tidak mampu menyerap air dan hara langsung dari tanah. Untuki memenuhi kebutuhan akan air dann hara, benalu menumpang pada ranting tumbuhan jenis lain. Lalu akarnya yang berupa alat isap akan menembus masuk ke dalam jaringan pengangkut tumbuhan yang ditumpanginya. Kemudian benalu akan menyerap air dan hara yang terlarut di dalamnya. Sehingga tumbuhan inang mengalami kerugian karena air dan hara yang akan digunakan untuk hidupnya diserap oleh benalu. Akibatnya dari kegiatan benalu tersebut, biasanya ujung ranting tanaman yang ditumpanginya mengecil, kurus, dan akhirnya mati.

b. Tali putri dengan inangnya


Tali Putri yang langsung mengambil sari-sari makanan yg sudah di kelolah atau di fotosintesi sang inang. Jaid Tali Putri hidup dengan seratus persen parasit dengan mengambil sari makanan yg sudah jadi. Maka tumbuhan yang di tempeli Tali Putri  akan lebih cepat mati. Karena sari-sari makanan yang sudah jadi langsung di serobot parasit itu tadi.

c. cacing tambang yang hidup di dalam usus manusia
 
Cacing tambang termasuk jenis cacing dalam perut yang sangat mengerikan karena selama hidupnya cacing tambang ini mengisap darah dari inangnya yaitu usus kita sehingga penderita akan mengalami anemia akut akibat kekurangan darah. Cacing tambang dapat menular melalui kulit kaki yang terinfeksi larva cacing, terbawa ke usus melalui pembuluh darah, dan akhirnya menetap di usus halus.

d. Cacing Pita yang hidup di dalam usus manusia

 Cacing pita memiliki kait pada tubuhnya untuk melekatkan dirinya pada dinding usus manusia. Disebut cacing pita karena bentuknya panjang pipih mitip pita dan berkepala kecil. Biasanya cacing pita menyerang orang yang suka mengkonsumsi makanan yang berasal dari daging, terutama daging sapi dan daging babi yang dimasak tidak sampai matang.

e. Kutu dengan hewan tempat ia tinggal.


Kutu memperoleh makanan dengan mengisap darah dari tubuh hewan yang dihinggapinya, sedangkan hewan yang dihinggapi merasa gatal di kulit dan pertumbuhannya menjadi tidak sehat.

2. Simbiosis Mutualisme adalah hubungan sesama mahkluk hidup yang saling menguntungkan kedua pihak. Contohnya:

a. Bunga Sepatu dan Lebah


Lebah   membutuhkan madu yang terdapat pada bunga sepatu sebagai makanannya. Bunga sepatu membutuhkan lebah untuk  membantu terjadinya proses penyerbukan.

b. Burung Jalak dan Kerbau.


Kerbau memperoleh keuntungan dengan habisnya kutu – kutu yang menempel di tubuhnya, sedangkan burung jalak merasa untung karena mendapatkan makanan berupa kutu.

c. Jenis jamur dan Lumut kerak

Jamur pada lumut kerak berfungsi sebagai pelindung dan penyerap air serta mineral. Ganggang yang hidup di antara miselium jamur berfungsi menyediakan makan melalui fotosintesis. Lumut kerak adalah organisme hasil simbiosis mutualisme. Jamur pada lumut kerak tidak dapat hidup sendiri di alam.

d. Bunga dengan kupu-kupu


Kupu – kupu  membutuhkan nektar yang terdapat pada bunga sebagai makanannya. Bunga membutuhkan kupu-kupu untuk  membantu terjadinya proses penyerbukan.

e. Flagellata dan rayap
 

flagellata hidup di dalam usus rayap dan ikut membantu proses pencernaan rayap. Sedangkan kalau untungnya buat Flagellata adalah mendapat makana dari  Rayap.

3. Simbiosis Komensalisme adalah di mana pihak yang satu mendapat keuntungan tapi pihak lainnya tidak dirugikan dan tidak diuntungkan. Contoh:


a. Ikan badut dengan anemon laut
 
Di alam, kehadiran ikan badut pada anemon dapat melindunginya dari agresifitas beberapa jenis ikan seperti ikan angle atau ikan butterfly yang akan memangsa tentakelnya. Sebaliknya ikan badut memanfaatkan anemon tersebut sebagai tempat berlindung dari musuh alaminya. Tanpa perlindungan dari anemon, ikan badut hanya dapat bertahan hidup beberapa menit saja sebelum dimangsa oleh musuhnya.

b. Tumbuhan pakis tumbuhan inangnya
.

Tanaman Pakis mendapatkan keuntungan berupa rumah tinggal, sedangkan inangnya tidak mendapatkan keuntungan apapun dan tidak dirugikan.

c. Anggrek dengan Inangnya

Tanaman Anggrek mendapatkan keuntungan berupa rumah tinggal, sedangkan inangnya tidak mendapatkan keuntungan apapun dan tidak dirugikan.

d. Sirih dengan inangnya
 
Pohon sirih sama dengan pohon anggrek dan pakis pohon sirih hanya menumpang tempat tinggal di pohon / Inangnya . sementara pohon yang di tumpangi tidak berpengaruh apa-apa.

e. Ikan hiu dengan Ikan Remora.
 
Ikan remora yang berenang di dekat tubuh ikan hiu akan turut menjelajah ke mana pun ikan hiu itu pergi. Ikan remora menjadi aman dari ancaman ikan pemangsa lain karena ikan pemangsa takut terhadap ikan hiu. Sedangkan bagi ikan hiugak ada pengaruhnya

4. Simbiosis Amensalisme, yaitu saat satu pihak dirugikan dan pihak lainnya tidak diuntungkan maupun dirugikan.
Contoh simbiosis amensalisme adalah pohon walnut. Tumbuhan ini menghasilkan senyawa alelopati sehingga jika diperhatikan secara cermat, pada sekitar pohon ini tak ada tumbuhan lain yang bisa tumbuh juga berkembang dengan baik karena dihambat oleh senyawa alelopati si pohon walnut. Pola yang sama juga dijumpai pada pohon pinus. Jika diperhatikan, jarang ada tumbuhan yang bisa tumbuh dengan baik di wilayah si pinus tersebut. Contoh lain alelopati ini (khususnya pada tingkat populasi) adalah rumput teki yang mengeluarkan senywa bersifat racun sehingga tumbuhan di sekitarnya tidak bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Sementara itu, pada jamur penicillum sp juga dijumpai pola yang sama dimana senyawa antibiotic yang ia hasilkan bisa menghambat perkembangan bakteri jenis tertentu.
Contoh Simbiosis Amensalisme
5. Simbiosis Kompetisi, di mana kedua pihak saling merugikan, biasanya terjadi melalui kompetisi dalam memperebutkan makanan.
Kompetisi terbagi ke dalam 2 kelompok, yaitu :
a. Kompetisi intraspesifik : terjadi pada individu-individu yang termasuk dalam satu spesies yang sama. Misalnya kompetisi yang terjadi antara kambing-kambing dalam suatu populasi untuk mendapatkan makanan berupa rumput.
b. Kompetisi interspesifik : adalah kompetisi yang terjadi pada individu-individu yang berlainan spesies. Kompetisi ini terjadi jika dua atau lebih populasi menempati niche yang sama dalam suatu wilayah yang sama dan memiliki kebutuhan hidup sama. Misalnya kompetisi antara kambing dan kerbau dalam mendapatkan rumput.
6. Simbiosis netralisme, dimana kedua pihak tidak saling diuntungkan maupun dirugikan. Interaksi antar kedua spesies tidak menyebabkan keuntungan maupun kerugian bagi keduanya.Contohnya :
a. Kambing merupakan binatang memamah biak yang berukuran sedang. Kambing ternak (Capra aegagrus hircus) adalah subspesies kambing liar yang secara alami tersebar di Asia Barat Daya (daerah "Bulan sabit yang subur" dan Turki) dan Eropa. Kambing liar jantan maupun betina memiliki tanduk sepasang, namun tanduk pada kambing jantan lebih besar. Umumnya, kambing mempunyai jenggot, dahi cembung, ekor agak ke atas, dan kebanyakan berrambut lurus dan kasar. Panjang tubuh kambing liar, tidak termasuk ekor, adalah 1,3 meter - 1,4 meter, sedangkan ekornya 12 sentimeter - 15 sentimeter. Bobot yang betina 50 kilogram - 55 kilogram, sedangkan yang jantan bisa mencapai 120 kilogram. Kambing liar tersebar dari Spanyol ke arah timur sampai India, dan dari India ke utara sampai Mongolia dan Siberia. Habitat yang disukainya adalah daerah pegunungan yang berbatu-batu.
African Pygmy Goat 002.jpg

b. Burung hantu adalah kelompok burung yang merupakan anggota ordo Strigiformes. Burung ini termasuk golongan burung buas (karnivora, pemakan daging) dan merupakan hewan malam (nokturnal). Seluruhnya, terdapat sekitar 222 spesies yang telah diketahui, yang menyebar di seluruh dunia kecuali Antartika, sebagian besar Greenland, dan beberapa pulau-pulau terpencil.
Burung hantu belang
Di dunia barat, hewan ini dianggap simbol kebijaksanaan, tetapi di beberapa tempat di Indonesia dianggap pembawa pratanda maut, maka namanya Burung Hantu. Walau begitu tidak di semua tempat di Nusantara burung ini disebut sebagai burung hantu. Di Jawa misalnya, nama burung ini adalah darès atau manuk darès yang tidak ada konotasinya dengan maut atau hantu. Di Sulawesi Utara, burung hantu dikenal dengan nama Manguni.

Burung hantu dikenal karena matanya besar dan menghadap ke depan, tak seperti umumnya jenis burung lain yang matanya menghadap ke samping. Bersama paruh yang bengkok tajam seperti paruh elang dan susunan bulu di kepala yang membentuk lingkaran wajah, tampilan "wajah" burung hantu ini demikian mengesankan dan kadang-kadang menyeramkan. Apalagi leher burung ini demikian lentur sehingga wajahnya dapat berputar 180 derajat ke belakang.